MENERIMA KEBENARAN
AKU melangkahkan kaki kepada lembaran-lembaran kisah hidup ku
Lembaran-lembaran yang sudah lama tidak dihuni
AKU berjalan mundur dan terhenti pada sebuah bab yang menceritakan tentang sebuah
ruang yang usang
Ruang itu berdiri atas nama AGAMA dan DOGMA
Sebuah diorama yang dimainkan oleh bayang
Sebuah cerita yang tidak dimulai dengan awal maupun akhir
Mereka sudah disana dengan berbagai latar dan berbagai spektrum cahaya yang
bernama KEPERCAYAAN
Pemandangan itu beku, pemandangan itu bisu, dan yang dirasakan adalah pilu,
Mereka dengan tangan-tangan yang terulur terlalu tinggi tak mampu menjangkaunya
Mereka dengan eksistesi diri namun buta, tak mampu melihat pun merasakan
Mereka disana hanya menjadi figure penggembira tanpa mengerti esensi dari sebuah
pelipur lara
Dan AKU kembali meneruskan perjalananku terhadap labirin waktu
Kali ini AKU terjerat pada lembar kisah dengan jelujur akar yang
mengitariku
Akar itu berbentuk hati dan ronanya menorehkan hangat namun sesekali melolongkan
getir
Bab itu bercerita tentang sebuah AGAMA yg berbuah KETUHANAN
Buah KETUHANAN yang mengandung kompleksitas, pencarian, dan tambatan
Dan buah KETUHANAN ITU menguak kembali kisahnya kepada orang orang yg
di anggap beruntung oleh sebagian kalangan dan di anggap merugi oleh
sebagian yg lain
Mereka yang pernah menawarkan hati dan jiwa, bertekuk lutut dan berdoa kepada MU
Mereka yang terlalu banyak bermain dengan api pernah luruh dan mencari
keberadaanMU
Namun TUHAN yang belum aku lihat masih belum mampu menutup bagian dari kisah ini.
Dan buah KETUHANAN menghantarkan seseorang kepada lembar cahaya yang telah
menantinya di penghujung buku
Bab ini bercerita tentang KEPERCAYAAN yg SUCI
KEPERCAYAAN yang mengatas namakan estetika, keteduhan, dan kelapangan serta ketenangan
Sebuah KEPERCAYAAN yang menghadirkan kelegaan, kelapangan dan harmoni
dlam KEPERCAYAAN itu aku bertelut, aku lepaskan segala kemelut
Sekian lama aku mencari dan berkelana
Tak ku dapati di mana, namun di hati
Setiap sketsa yang ku lalui pun tak luput dari keberadaan TUHAN
KEPERCAYAAN, TAUHID, ALQUR'AN, HADITS
KEPERCAYAAN yg membawa q kepada ketenangan
KEPERCAYAAN yg membawa q kepada kedamaian.
walau aku belum melihat akan dzat MU
AKU melangkahkan kaki kepada lembaran-lembaran kisah hidup ku
Lembaran-lembaran yang sudah lama tidak dihuni
AKU berjalan mundur dan terhenti pada sebuah bab yang menceritakan tentang sebuah
ruang yang usang
Ruang itu berdiri atas nama AGAMA dan DOGMA
Sebuah diorama yang dimainkan oleh bayang
Sebuah cerita yang tidak dimulai dengan awal maupun akhir
Mereka sudah disana dengan berbagai latar dan berbagai spektrum cahaya yang
bernama KEPERCAYAAN
Pemandangan itu beku, pemandangan itu bisu, dan yang dirasakan adalah pilu,
Mereka dengan tangan-tangan yang terulur terlalu tinggi tak mampu menjangkaunya
Mereka dengan eksistesi diri namun buta, tak mampu melihat pun merasakan
Mereka disana hanya menjadi figure penggembira tanpa mengerti esensi dari sebuah
pelipur lara
Dan AKU kembali meneruskan perjalananku terhadap labirin waktu
Kali ini AKU terjerat pada lembar kisah dengan jelujur akar yang
mengitariku
Akar itu berbentuk hati dan ronanya menorehkan hangat namun sesekali melolongkan
getir
Bab itu bercerita tentang sebuah AGAMA yg berbuah KETUHANAN
Buah KETUHANAN yang mengandung kompleksitas, pencarian, dan tambatan
Dan buah KETUHANAN ITU menguak kembali kisahnya kepada orang orang yg di anggap beruntung oleh sebagian kalangan dan di anggap merugi oleh sebagian yg lain
Mereka yang pernah menawarkan hati dan jiwa, bertekuk lutut dan berdoa kepada MU
Mereka yang terlalu banyak bermain dengan api pernah luruh dan mencari
keberadaanMU
Namun TUHAN yang belum aku lihat masih belum mampu menutup bagian dari kisah ini.
Dan buah KETUHANAN menghantarkan seseorang kepada lembar cahaya yang telah
menantinya di penghujung buku
Bab ini bercerita tentang KEPERCAYAAN yg SUCI
KEPERCAYAAN yang mengatas namakan estetika, keteduhan, dan kelapangan serta ketenangan
Sebuah KEPERCAYAAN yang menghadirkan kelegaan, kelapangan dan harmoni
dlam KEPERCAYAAN itu aku bertelut, aku lepaskan segala kemelut
Sekian lama aku mencari dan berkelana
Tak ku dapati di mana, namun di hati
Setiap sketsa yang ku lalui pun tak luput dari keberadaan TUHAN
KEPERCAYAAN, TAUHID, ALQUR'AN, HADITS
KEPERCAYAAN yg membawa q kepada ketenangan
KEPERCAYAAN yg membawa q kepada kedamaian.
walau aku belum melihat akan dzat MU
Lembaran-lembaran yang sudah lama tidak dihuni
AKU berjalan mundur dan terhenti pada sebuah bab yang menceritakan tentang sebuah
ruang yang usang
Ruang itu berdiri atas nama AGAMA dan DOGMA
Sebuah diorama yang dimainkan oleh bayang
Sebuah cerita yang tidak dimulai dengan awal maupun akhir
Mereka sudah disana dengan berbagai latar dan berbagai spektrum cahaya yang
bernama KEPERCAYAAN
Pemandangan itu beku, pemandangan itu bisu, dan yang dirasakan adalah pilu,
Mereka dengan tangan-tangan yang terulur terlalu tinggi tak mampu menjangkaunya
Mereka dengan eksistesi diri namun buta, tak mampu melihat pun merasakan
Mereka disana hanya menjadi figure penggembira tanpa mengerti esensi dari sebuah
pelipur lara
Dan AKU kembali meneruskan perjalananku terhadap labirin waktu
Kali ini AKU terjerat pada lembar kisah dengan jelujur akar yang
mengitariku
Akar itu berbentuk hati dan ronanya menorehkan hangat namun sesekali melolongkan
getir
Bab itu bercerita tentang sebuah AGAMA yg berbuah KETUHANAN
Buah KETUHANAN yang mengandung kompleksitas, pencarian, dan tambatan
Dan buah KETUHANAN ITU menguak kembali kisahnya kepada orang orang yg di anggap beruntung oleh sebagian kalangan dan di anggap merugi oleh sebagian yg lain
Mereka yang pernah menawarkan hati dan jiwa, bertekuk lutut dan berdoa kepada MU
Mereka yang terlalu banyak bermain dengan api pernah luruh dan mencari
keberadaanMU
Namun TUHAN yang belum aku lihat masih belum mampu menutup bagian dari kisah ini.
Dan buah KETUHANAN menghantarkan seseorang kepada lembar cahaya yang telah
menantinya di penghujung buku
Bab ini bercerita tentang KEPERCAYAAN yg SUCI
KEPERCAYAAN yang mengatas namakan estetika, keteduhan, dan kelapangan serta ketenangan
Sebuah KEPERCAYAAN yang menghadirkan kelegaan, kelapangan dan harmoni
dlam KEPERCAYAAN itu aku bertelut, aku lepaskan segala kemelut
Sekian lama aku mencari dan berkelana
Tak ku dapati di mana, namun di hati
Setiap sketsa yang ku lalui pun tak luput dari keberadaan TUHAN
KEPERCAYAAN, TAUHID, ALQUR'AN, HADITS
KEPERCAYAAN yg membawa q kepada ketenangan
KEPERCAYAAN yg membawa q kepada kedamaian.
walau aku belum melihat akan dzat MU
0 komentar :
Posting Komentar