Selasa, 06 November 2012

KILLER

 wah..., besok pelajaran bahasa inggris ne..
bakal mimpiin dosen yang selalu buat gua gugup ne..
namanya mr. ahmad izzan
tapi walau kaya geto..
konsep dan cara mengajarnya keren banget lho..
ntar gua share dah konsep konsepnya

oh ya...
ini cuma tulisan singkat doank ko'
buat hiburan teman teman pembaca
ya... sekalian ngepost animasi untuk yang pertama ke blog gua
\
COBA COBA GETO...

Sabtu, 03 November 2012

TUHAN GA AKAN MENGOTORI TANGANNYA SENDIRI UNTUK MENOLONG MANUSIA

Mungkin judul kali ini terlalu gila..., tapi gua ga bakal ngomong tanpa fakta ko' teman..
Untuk membuka pembicaraan kali ini, gua punya satu cerita..

Dahulu.., ada seorang anak muda yang sangat rajin beribadah kepada Allah.., Sholat, Puasa, dan Zakat telah dia kerjakan , Pemuda ini berasal dari keluarga yang kaya raya.., namun dia belum pernah mengerjakan Haji..,
Suatu hari , hati nya tergerak untuk mengerjakan haji, karena kejuhudannya dia memilih pergi ke Tanah Suci dengan menggunakan RAKIT yang ia buat sendiri..
Melihat tingkah lakunya, orang orang sekitar memperingatkannya "Engkau adalah pemuda yang kaya , Engkau punya kapal pesiar yang bisa kau gunakan untuk pergi ke Tanah Suci, pakailah kapal pesiar mu anak muda!!"


Namun anak muda itu sama sekali tidak mendengar perkataan orang orang , yang dia mau hanya balasan yang baik dari Tuhan atas apa yang telah ia usahakan..

Singkat cerita, si anak muda tadi sudah berlayar dengan Rakitnya yang sangat sederhana..., Dia melihat orang yang menggunakan perahu sedang berselisih jalan dengannya..
"Hei anak muda.., mau apa kau menggunakan rakit ke arah sana??, aku kembali karena disana ada badai besar.., Ikutlah dengan ku.."

Anak muda tadi menolak untuk ikut, dan tetap berkeras kepala melanjutkan perjalanannya..
namun di dalam hati anak muda iitu terselip rasa khawatir akan dirinya , karena ke khawatirannya dia berdiri mengerjakan sholat 2 rakaat kemudian meminta bantuan kepada Allah , agar Allah mempermudah jalannya..

Selesai sholat , dia bertemu lagi dengan orang yang menggunakan perahu , dan Allah menggerakkan hati si pengendara perahu untuk menolong anak muda itu , si pemilik perahu pun mengulurkan tangannya , dan berkata "ikutlah dengan ku, agar kau lebih aman" dengan ketus si anak muda menjawab "Tidak , aku telah berdoa kepada Allah.., aku tidak butuh bantuan siapapun selain bantuanNya..., pergilah!! Biar Allah yang membantuku...." Si pemilik perahu pun pergi..

Kemudian dia bertemu dengan orang yang menggunakan perahu mesin (speed boad) , Allah juga sudah menggerakkan hati si pemilik speed boad untuk menolong anak muda itu ..
si pemilik speed boad melemparkan pelampung kepada anak muda itu dan berkata "ikutlah dengan ku!!, aku akan mengantarmu.." namun si anak muda menolak dengan jawaban yang sama.. "BIAR TUHAN YANG MENOLONG KU"
si pemilik speed boad pun pergi..

kemudian untuk yang ketiga kalinya bantuan yang dikirim Tuhan pun datang, tapi kali ini berupa kapal pesiar yang besar , "ikutlah dengan kami anak muda!!!" kata si pemilik kapal pesiar , dengan ketus si anaak muda menjawab TIDAK, aku sudah meminta kepada Tuhan, dan dia akan menolong ku"
kapal pun pergi begitu saja..

di tengah malam, si anak muda di landa badai besar dan dia meninggal....


Ketika hari Penghitungan datang...
dia memprotes Tuhan dengan berkata , "Tuhan!! bukankah aku telah melakukan perintahMu dan meminta kepadaMU??, kenapa Engkau tidak menolong ku sewaktu badaai???"

Pembaca tau, Tuhan jawab apa????????????????????????????

Tuhan menjawab "LU AJA YANG BEGO', GUA UDAH KIRIM ORANG TIGA KALI UNTUK NOLONG LU , TAPI LU NYA GA MAU"...

intinya GOD WORK BY MISTERIUS WAY

KOCAK GA'???

GOD CONCEPTION "TAUHID"

by: Mr. dani.
Facebook: Pendekar wetan edan


segala sesuatu tidak dapat terjadi kecuali atas kehendak dan izin Allah. Apapun keinginan manusia, sama sekali tidak dapat direalisasikan, apabila Allah tidak menghendaki dan tidak mengizinkannya.

Dan kamu tidak dapat menghendaki kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam. (Q.S 81:29)

Jauh sebelum manusia terlahir ke dunia, Allah yang Maha Tahu sudah mengetahui seluruh Qadha dan Qadar bagi manusia tersebut. Apakah akhirnya manusia ini akan masuk ke dalam sorga Nya ataukah ke dalam neraka Nya, tentu Allah sudah mengetahuinya dengan pasti. Tetapi manusia tidak mengetahui tentang bagaimana nasibnya kelak. Jika seorang manusia mengetahui bahwa ia akan berakhir di dalam neraka, dan dapat memilih, tentu ia memilih untuk tidak dilahirkan ke dunia, bahkan menyesali kenapa dia diciptakan. Dan seandainya seorang manusia memili pengetahuan yang benar tentang Qadha dan Qadarnya di masa depan, itu sama sekali tidak mengubah keharusannya dalam berikhtiyar. Karena ikhtiyar menjadi sarana bagi tercapainya suatu ketetapan di masa depan.

Dihadapan Yang Maha Kuasa, manusia tidak memiliki daya upaya. Ketetapan Ilahi harus terjadi, apakah ia menyukainya atau tidak menyukainya. Manusia seakan wayang yang digerakan oleh dalang, ada yang dijadikannya tokoh yang jahat, dan ada yang dijadikannya tokoh yang baik. Kalau begitu, apa artinya ikhtiyar? Ikhtiyar dan kehendak untuk ikhtiyar pun terjadi atas kehendak dan izin Allah yang Maha Kuasa. Apakah ini keyakinan yang benar? Sementara Allah tidak bersifat dzalim kepada hambaNya. Apakah siksa akan ditimpakan kepada seorang hamba, padahal hamba itu tidak memiliki kekuatan untuk menentukan pilihan perbuatannya sendiri?

Ada orang yang menghendaki dan memilih jalan kebaikan. Ada pula orang yang menghendaki dan memilih jalan keburukan. Semua itu tidak dapat terjadi, kecuali atas kehendak Allah dan izin Nya. Lalu jika ada manusia yang jahat, mengapa ia berdosa? Padahal jika Allah tidak menghendaki orang itu menjadi manusia jahat, tentunya orang itu tidak akan mampu menjadi jahat. Hal ini seringkali menjadi bab bagi kaum atheisme dan anti Islam untuk mempersalahkan ajaran Islam. Mereka berkata, “Allah umat Islam adalah yang membuat manusia tersesat, sebagaimana yang tercatat dalam al Quran :

Katakanlah: "Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan menunjuki orang-orang yang bertobat kepada Nya", (Q.S 13:27)

Terbukti bukan, bahwa Allah lah yang menyesatkan manusia?” Demikian itulah perkataan mereka yang tidak faham terhadap al Quran, menggunakan kalimat yang haq dengan makna yang batil.

Jika Allah yang menyesatkan manusia, lalu mengapa manusia berdosa dan harus disiksa atas perbuatan sesatnya itu. Bukankah itu sebenarnya adalah perbuatan Allah?

Lalu dilihat dari sisi ke-Maha Kuasaan Allah, tentu Allah berkuasa atas segala sesuatu : Dan adalah Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.(Q.S 18:45).

Dan jika Allah menghendaki, niscaya manusia itu menjadi umat yang satu :

Dan kalau Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikan kamu satu umat (saja), tetapi Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan sesungguhnya kamu akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan.(Q.S 16:93)

Adanya iblis, jin dan syaitan, adanya umat yang berpecah belah, itu juga atas izin dan kehendak Allah. Karena tanpa izin dan kehendakNya, mustahil semua itu terjadi. Tapi mengapa Allah tidak menghendaki manusia menjadi umat yang satu, yang tidak berpecah belah, dan mengapa dia tidak memberi petunjuk kepada semua orang, sehingga semua manusia selamat dari ganasnya api neraka?

Dari ayat tersebut jelas, bahwa Allah tidak hendak menjadikan “kamu” menjadi satu umat saja. Kenapa? Faktanya manusia berpecah-belah dalam keyakinan sehingga tidak menjadi umat yang satu. Dan kehendak Allah menyertai kehendak manusia. Manusia itu sendiri yang hendak berpecah belah, ada yang mengikuti jalan yang lurus dan ada yang mengikui jalan yang sesat. Di mana seluruh kehendak manusia ini tidaklah mungkin terjadi tanpa adanya kehendak Allah. Terbukti bahwa kehendaknya Allah selalu menyertai apa kehendaknya manusia. Menyertai kehendak manusia, bukan berarti bergantung kepada kehendak manusia. Tapi berarti, kehendak manusia hanya bisa terealisasi jika Allah juga berkehendak atas terjadinya apa yang dikehendaki oleh manusia itu.

Tetapi kemudian, fakta bahwa pahala dan dosa dibebankan kepada manusia, karena manusia diciptakan dengan kemampuan kehendak, kemapuan memilih dan ikhtiyar. Kemampuan- kemampuan yang sebenarnya tidak berpengaruh apa-apa kecuali atas kehendak dan izin Allah pula. Seseorang bertanya, “Mengapa Allah dengan kemaha Kuasaannya tidak menghilangkan kemampuan saya dari berkehendak, memilih dan ikhtiyar terhadap hal-hal yang jahat, sehingga saya menjadi hamba Allah yang sepenuhnya beribadah kepada Nya?” Jika Allah menghilangkan kemampuan-kemampuan itu pada diri manusia, maka manusia tidak layak dibebani berbagai beban tanggung jawab, sehingga pahala dan dosa pun tidak layak baginya. Tapi manusia memiliki kemampuan berkehendak, memilih dan ikhtiyar, sehingga perintah dan larangan, pahala dan dosa dibebankan kepada dirinya.

Beban tanggun jawab yang dipikul oleh manusia adalah mengikuti perintah dan larangan dari Allah. Itulah jalan yang lurus. Tapi manusia ada yang mau mengikuti jalan yang lurus itu, ada pula yang tidak mau mengikutinya :

Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir. (Q.S 76:3)

Dengan ke-Maha KuasanNya, Allah tidak memaksa manusia untuk mengikuti jalan yang lurus. Tapi dengan ke Maha KuasaanNya, Allah memberikan manusia kemampuan untuk memilih menurut kehendaknya masing-masing, mana yang mau mereka pilih, apakah jalan yang lurus apakah jalan yang sesat. Sedangkan kehendak Allah selalu menyertai kehendak manusia itu. Artinya, siapa manusia yang menghendaki kesesatan, maka Allah menyesatkannya. Dan barang siapa yang menghendaki jalan yang lurus, Allah menunjukanNya. Allah hendak menyesatkan seseorang, karena orang itu sendiri yang menghendaki kesesatan itu. Dan Allah mustahil menyesatkan seseorang yang tidak menghendaki dan memilih jalan kesesetan itu. Dengan kemaha KuasaanNya, manusia diciptakan dengan kemampuan “Kehendak Bebas”. Tanpa kemampuan ini, seluruh perintah dan larangan menjadi tidak ada artinya sama sekali.

Kehendak seorang manusia tidak akan pernah berbenturan dengan kehendak Allah. Kehendak Allah selalu menyertai kehendak manusia. Apa yang dikehendaki seseorang untuk dirinya, maka itu pulalah yang dikehendaki Allah untuk orang tersebut. Jika orang itu memilih kebaikan, maka Allah pun berkehendak orang itu memilih kebaikan. Jika orang itu memilih keburukan, maka Allah berkehendak orang itu memilih keburukan. Tapi kehendak Allah tidak bergantung kepada kehendak manusia, melainkan menyertai kehendak manusia. Kehendak Allah pun bukanlah sebab seseorang memilih kejahatan bagi dirinya. Tetapi pilihan jahat seseorang mustahil terjadi tanpa ada kehendak dari Nya. Dikalangan ulama mazhab Ahlul Bait, sinergi antara kehendak manusia dengan kehendak Allah itu dikenal dengan “bukan jabar (keterpaksaan), bukan pula tawfidh (penyerahan mutlak), akan tetapi sebuah perkara di antara dua perkara tersebut.”

TEORI KETUHANAN VERSI AKU

Mungkin di dalam otak pembaca sudah tergambar sedikit Teori Teori ketuhanan yang sudah populer , contoh seperti TAUHID , TRITUNGGAL, dan teori teori lainnya.
tapi disini saya ingin mengutarakan teori baru yang mungkin agak menyimpang dari keyakinan pembaca.., ya.. setiddaknya bisa dijadikan obrolan ringan lah..

ADILI TUHAN mu, ini judul dari teori yang saya tulis..


orang orang terdahulu kita selalu mengatakan kepada kita bahwa TUHAN itu MAHA SEMPURNA ,                     TUHAN itu adalah SUMBER dari segalanya..
dan saya rasa kita sependapat dengan perkataan ini..
Tuhan emang sumber dari segalanya.., karena dialah yang menciptakan segalanya .. Dunia.., Manusia., jin, dan masih banyak lagi karya karya Tuhan yang luar biasa.., bahkan kita pernah dengar SURGA dan NERAKA dengan NI'MAT dan SIKSA nya yang LUAR BIASA..
           TUHAN itu MAHA SEMPURNA dan MAHA berkehendak.., bagaimana kita menjelaskan hal ini??. orang orang beragama menjelaskannya dengan pernyataan "Tuhan lah yang mengatur segalanya , Tuhan itu menggenggam hati dan fikiran Makhluknya , Tuhan mengatur Rotasi dan putaran orbit orbit planet yang ada di tata surya, atau bahkan GALAXY

Mungkin pembaca setuju bahwa Tuhan MENGGENGGAM HATI KITA, nah kalau lah Manusia berbuat baik , menolong orang , berkata jujur, atau segala perbuatan baik dilakukan oleh manusia itu , maka sesungguhnya Tuhan lah yang telah berbuat baik.., karena hati manusia itu digenggam oleh TUHAN dan kata orang orang, kalau kita berbuat baik , maka Tuhan akan beri kita syurga.., LUCU GA??, bukannya MANUSIA BERBUAT BAIK KARENA TUHAN YANG MENGGERAKKAN HATINYA??

NAH, bagaimana jika manusia itu selalu berbuat buruk??, jika seorang manusia berbuat buruk maka esensinya TUHAN lah yang telah berbuat buruk. BUKANKAH HATI DAN FIKIRAN KITA DIGENGGAM OLEHNYA??, dan BUKANKAH SEMUA TERJADI ATAS KEHENDAKNYA??, dan BUKANKAH DIA SUMBER dari segalanya..
kalaulah orang yang berbuat buruk harus masuk neraka , kenapa bukan TUHAN dulu yang masuk neraka??, kan hati dan fikiran kita di genggam olehNYA??
atau kalau orang orang bilang "Jika manusia selalu berbuat buruk, maka ntar dia akan di adili oleh TUHAN. , kira kira kenapa bukan kita yang mengadili Tuhan dulu,??, bukannya dia yang menggerakkan HATI DAN FIKIRAN KITA??

TRUS SIAPA DONG YANG SALAH??
KITA??? atau TUHAN???

maaf teman..
jikalau anda menyalahkan TEORI saya, maka jangan salahkan saya..., karena saya berfikir seperti ini juga atas kehendak TUHAN , maka jangan salahkan saya.., tapi salahkan TUHAN