Jumat, 22 Februari 2013

ISLAM UDAH MAJU LHO...

judul di atas adalah kesimpulan dari peninjauan yang sudah dilakukan bertahun tahun
mungkin kita masih ingat 5 tahun yang lalu, saat joshbush meluncurkan tentara amerika ke IRAQ dan membom bardir IRAQ..
dan pada masa itu pula, kita sebagai muslim mendeklarasikan diri sebagai orang yang terjajah

tapi semenjak obama membebaskan IRAQ dan memberi wewenang kepada IRAN untuk menjaga negara tetangganya itu, apa yang terjadi?
yang terjadi malah perang saudara..
atau yang sering kita sebut perbedaan sekte/ aliran.

kita tahu, bahwa IRAQ adalah negara yang penduduknya mayoritas Ahlussunnah, sedangkan IRAN adalah Syi'ah..
dan yang paling luar biasa, perpecahan IRAN-IRAQ bukan hanya berdampak pada sebatas 2 negara itu saja, namun ke seluruh ummat muslim dunia..
terutama Ahlussunnah dan Syi'ah..

saya rasa, basa-basi nya sudah cukup..
dari pada kita ngebahas sekte yang ntarnya malah nimbulin perpecahan, mending kita lihat apa yang udah diraih Islam di abad 21.

Tulisan ini berawal dari tatap wajah bersama mentri tekhnologi IRAN-Fakultas Ushuluddin UIN sgd Bandung.
Prof. Dr. Naderi Manesh (mentri tekhnologi IRAN) mengatakan bahwa saat ini IRAN memiliki kemajuan di bidang tekhnologi secara keseluruhan, terutama di bagian NUKLIR
Bagaimana kemajuannya??

Begini ceritanya..

Dahulu, IRAN adalah negara yang berdiri sebagai negara Nasionalis (seperti halnya Indonesia kini).
saat itu, IRAN memiliki pemimpin yang terkesan terlalu dekat dengan Negara-Negara eropa. Khususnya Amerika.
karena kedekatannya dengan negara negara maju eropa, beberapa negara maju membangun sebuah proyek NUKLIR di daerah IRAN.
diantara negara negara itu, termasuk pula german. karena dibutuhkan pembiayaan yang sangat besar untuk Proyek itu, german berminat mundur dan menyerah. Namun satu organisasi Islam Iran datang sebagai penolong untuk pengembangan proyek.

Organisasi itu saat ini disebut dengan RII (Republik Islam Iran). Akhirnya Iran pun memiliki perusahaan Nuklir yang luar biasa. Namun, sesudah RII menang dan memegang kendali Negara, German mencabut semua fasilitas Nuklir yang telah diberikan dan semuanya kembali seperti semula. RII pun tidak menyerah begitu saja, Negara Islam ini langsung membentuk satu proyek Nuklir yang jauh lebih luar biasa dari apa yang telah dibangun German, dan akhirnya sekarang negara Islam itu menjadi Negara Mandiri yang memiliki Nuklir yang luar biasa pula.

namun, kemajuan negara RII itu tidak lepas dari ujian..
beberapa Ilmuan Nuklir terkena teror dari berbagai pihak. bahkan ada yang terbunuh, karena tidak menghiraukan teror. Namun bak pepatah bilang "Mati satu tumbuh seribu".
Prof. Dr. Naderi Manesh mengatakan, sewaktu kematian Ilmuan handal itu, ada 200 orang Ilmuan yang mendaftar mengabdikan dirinya untuk Islam, dan mengatakan bahwa mereka siap mati demi kemajuan proyek itu. Subhanallah..

hanya itu??
tidak!! setelah kematian beberapa Ilmuan, IRAN kembali mendapat cobaan berupa perpecahan Ahlussunnah-Syi'ah.
mungkin secara tekstual dan kontekstual, kita melihat bahwa yang terjadi disana adalah murni kesalahan Syi'ah, namun berdasarkan pernyataan dari Prof. Dr. Naderi Manesh dan Dr. Ali Reza Biniaz, perpecahan yang terjadi antara IRAN-IRAQ, atau lebih mengkerucut lagi Ahlussunnah-Syi'ah adalah bentuk dari adu domba yang dilakukan negara negara yang tidak senang dengan kemajuan Islam.

 


Prof. Dr. Naderi Manesh selaku mentri tekhnologi IRAN juga mengatakan bahwa saat ini Nuklir yang ada di IRAN sudah mencapai tahap akhir. oleh karena itu, dengan penuh semangat dia berseru "Bahwa apapun yang ingin dibuat dari NUKLIR IRAN bisa dibuat" baik Pembangkit listrik maupun Senjata. Namun mentri tekhnologi mengaku bahwa produksi senjata semaksimal mungkin tidak akan dilakukan.

bayangkan temen temen.., jika sudah sejauh itu, maka ummat Muslim yang ingin belajar tekhnologi, tidak perlu lagi pergi ke negara negara maju di eropa. bener tidak???

wah...., itu kan kemajuan Negara mereka. kenapa lo yang HEBOH??

seperti pernyataan Prof. Dr. Naderi Manesh dalam acara tatap wajah bersama Mahasiswa UIN bandung, dia mengatakan "BAHWA KEMAJUAN IRAN SAAT INI ADALAH KEMAJUAN ISLAM SECARA KESELURUHAN"

Subhanallah...
mari kita sama sama dukung kemajuan Islam ini, semoga sekte-sekte yang ada, tidak lagi menimbulkan perpecahan. namun membawa rahmat dan kemajuan besar...
saling menghargai dan melindungi sesama muslim adalah tindakan terbaik.
ingat "Muslim itu, yang menyelamatkan Muslim lainnya dari Lisan dan Tangan".
jika tidak??
berarti??

saya rasa temen temen udah bisa tarik kesimpulannya...

semoga Artikel ini bermanfaat..
dan jangan lupa di SHARE



Selasa, 19 Februari 2013

7 Episode Kehidupan

Dalam hidup ini, Manusia bermain sandiwara.
Masing masing punya pintu masuk, sedangkan yang lain keluar darinya.
Tiap-tiap orang memainkan bermacam macam peranan dan melalui 7 Episode.

Pertama, bayi yang menyusu, muntah dan merengek seperti kucing dalam dekapan pengasuhnya.


Kedua, bocah kecil yang mengerang dan menangis, melangkah lamban sembari menenteng tasnya pergi ke sekolah dan pulang darinya.


Ketiga, memainkan peranan seorang pecinta, menghela nafas dan merintih seperti tungku panas, menyampaikan kata kata cinta pada pujaan hatinya


Keempat, memainkan peranan seorang prajurit, punya jenggot kecil, berbicara tentang sayap kanan yang aneh, berambisi pada kekuasaan, gampang berkelahi, menyandungkan ketenaran semu meski dimoncong senjata.


Kelima, memainkan peranan seorang kadi dengan perut bulat, sorot mata yang sangar, bentuk jenggot yang formal, menyampaikan kata kata bijak, dan hukum masa kini.


Pada episode keenam, seseorang tampak kurus ceking, di celana yang gombor, kaus kakinya longgar melebihi ukuran kedua kakinya, suaranya bergetar, dan tatapan matanya mulai sayu.


Di episode terakhir, kelupaannya semakin menjadi, pendengaran, pengelihatan ,dan rasa, serta seluruh anggota tubuhnya melemah. Selain itu, ia mulai dikuasai ketidak berdayaan seperti seorang bayi mungil.



~SHAKESPARE~

Kamis, 07 Februari 2013

الدىن و قواعده

Allah Swt. Berfirman : ان الدىن عند الله الا سلام
sesungguhnya agama yang disisi Allah itu adalah Islam

Agama adalah apa yang telah ditetapkkan Allah melalui kitab suci yang diturunkannya dan sunnah nabi-nabinya yang benar. baik berupa perintah, larangan, ataupun anjuran.

Imam Malik bin Anas berkata :
   barang siapa yang mengadakan suatu bid'ah di dalam Islam sekalipun apa yang dibuat-buatnya mengandung kebaikan (dalam hal ini Ibadah), maka dia telah mengkhianati Risalah yang telah dibawa Muhammad SAW. karena Allah SWT. telah bersabda: .....الىوم اكملت لكم دينكم (hari  ini telah aku sempurnakan bagi kalian agama ku).

Rasulullah SAW. telah bersabda : tidaklah aku tinggalkan bagi kalian suatu perkara, kecuali telah aku perintahhkan kepada kalian untuk mengerjakannya. dan tidak lah aku tinggalkan pada kalian suatu perkara yang apabila kalian mengada-adakannya, kecuali telah aku larang bagi kalian untuk mengerjakannya. (Thabrani)

dengan kata lain, Aqidah yang telah ditanamkan Rasul kepada Para sahabatnya adalah Aqidah yang lurus, yang tidak lagi ada tawar menawar di dalamnya. Ahli ushul juga berkata bahwa : Asal ibadah adalah larangan, kecuali ada perinttah untuk mengerjakannya.

dalam hal ini, sudah selayaknya kita sebagai ummat muslim berusaha untuk menjernihkan Agama dari perkara yang tidak pernah di ajarkann Rasul. disini penulis sama sekali tidak bermaksud untuk  melarang pengambilan hukum melalui Ijtihad. namun, untuk hal Ibadah, Syari'at yang telah di Nashkan, saya rasa sudah cukuup.

Bagaimana jika ada suatu Ibadah yang tidak ada syari'atnya dalam Al-Qur'an dan Al-Hadits?
Jelas!! perkara seperti itu , lebih baik ditinggalkan. karena bahaya yang akan ditempuh bagi orang orang yang menjalankannya ada pada sisi Aqidahnya. berbeda Muammalah.
Ahli Ushul juga menerangkan bahwa Muammalah pada dasarnya  adalah Mubah, hingga ada suatu Nash yang melarangnya. maka dari penjelasan itu, dapat disimpulkan bahwa Pengambilan hukum Ijtihad, terbatas dalam hal muammalah semata. dan bukan dalam Hal Ibadah.

Semakin zaman bergerak, maka semakin banyak pula Ibadah-Ibadah Palsu yang diada-adakan oleh oknum oknum tertentu. motifnya sangat beragam. ada yang ingin dipandang sebagai ulama, ada pula yang bermaksud untuk memuliakan kaumnya atau madzhab yang di anut, dan ada pula yang terjebak dalam Hadits-Hadits Dhaif atau palsu.

untu itu, kita sebagai ummat muslim, hendaknya saling menguatkan dan  merangkul saudara-saudara kita yang hendak jatuh dalam lubang yang akan menghantarkannya kepada kesengsaraan akhirat yang tiada berujung.

Semoga Artikel ini dapat menambah wawasan kita mengenai Aqidah
dan semoga kita dapat lebih bisa lagi memfilter segala sesuatu yyang datang bukan dari Al-Qur'an dan Assunnah (dalam hal ini Ibadah)

\Barakallah...

Rabu, 06 Februari 2013

Filsafat dan Kepiawaiannya berbaur dengan agama

filsafat merupakan salah satu Ilmu tertua di dunia
dari Ilmu ini pula telah lahir banyak Ilmu pengetahuan..
bahkan sebagian filosof mengatakan bahwa substansi dari agama itu sendiri adalah Filsafat.
tidak salah mereka berkata seperti itu.
karena Rasul Saw. sendiri mengatakan : Agama adalah akal

Tokoh Filsafat yang terkenal diantaranya : Scorates, plato, Lau-Tzu, Imam Al-Ghazali, dan masih banyak yang lain.
dewasa ini, Filsafat merupakan Ilmu yang banyak digemari oleh kalangan akademis
Ilmu filsafat juga diyakini sebagai Sumber dari segala Ilmu pengetahuan.

Pemahaman seperti ini sebenarnya sangat keliru.
karena bila mengacu kepada sejarah, Filsafat telah melahirkan keyakinan keyakinan yang keliru.
lahirnya pemahaman seperti ini dikarenakan hebatnya para filosof dalam mensosialisasikan Ilmu Filsafat.

menepis pemahaman ini,
saya mengajak teman teman untuk menggali lebih jauh sejarah dari kelahiran Ilmu filsafat
berikut saya paparkan Filsafat dari segi Sejarahnya:

Nama “ filsafat “ dan “ filsuf “ seperti yang dikemukakan sebelumnya berasal dari kata-kata Yunani philosophia dan philosophos. Menurut bentuk kata, seorang philosophos adalah seorang “pecinta kebijaksanaan”. Ada tradisi kuno yang mengatakan bahwa nama “filsuf “ ( philosophos ) untuk pertama kalinya dalam sejarah dipergunakan oleh Phytagoras ( abad ke- 6 s.M ). Tetapi kesaksian sejarah tentang kehidupan dan aktivitas Phytagoras demikian tercampur dengan legenda-legenda sehingga sering kali kebenaran tidak dapat dibedakan dari reka-rekaan saja. Demikian halnya juga dengan hikayat yang mengusahakan nama “filsuf” ditemukan oleh Phytagoras. 

Dalam dialog Plato yang berjudul Phaidros, misalnya kita membaca: “ nama ‘orang bijaksana’ terlalu luhur untuk memanggil seorang manusia dan lebih cocok untuk Allah. Lebih baik ia dipanggil philosophos, pecinta kebijaksanaan. Nama ini lebih berpatutan dengan makhluk insani”. Perkataan plato ini serentak juga menunjukkan suatu aspek penting dari istilah philosophia. Menurut pandangan Yunani, seorang yang mempunyai kebijaksanaan sebagai milik definitif, sudah melampaui kemampuan insani. Orang sedemikian itu telah melangkahi batas-batas yang ditentukan untuk nasibnya sebagai manusia. Memiliki kebijaksanaan berarti mencapai status adi manusia. Itu sama saja dengan hibris¸ rasa sombong, yang selalu ditakuti dan dihindari orang Yunani. Manusia harus menghormati batas-batas yang berlaku bagi status insaninya. Karena dia manusia bukan Allah, ia harus puas dengan mengasihi kebijaksanaan. Itu berarti kebijaksanaan tidak akan pernah menjadi milik manusia secara komplit dan definitif. Karena alasan-alasan itu orang Yunani memilih “ filsafat” dan “filsuf”.


jika ditinjau dari latar sejarah yang sudah saya kemukakan sebelumnya.
Plato sebagai salah satu bapak filsafat dunia menyebutkan bahwa kebijaksanaan adalah gambaran dari kemuliaan. sehingga kurang tepat bila kita menyebut manusia sebagai sosok yang Mulia.
karena substansinya, Kemuliaan hanya pantas di sandingkan dengan Allah.
Keadaan saat Plato mengucapkan kata kata itu, disebut dengan zaman kekosongan.
artinya, pada saat itu, Nabi atau Rasul tidak turun.
dan bisa jadi. agama yang di anut Plato, masih terkontaminasi dengan Agama yang dibawa Nabi Yahya.

Dari paparan diatas, sungguh mulia Ilmu filsafat yang dibawa oleh Phytagoras.
Sehingga menjadi hal yang wajar, bila menarik perhatian berbagai kalangan.
khususnya kalangan akademisi.

namun pada abad 21 ini,
Filsafat telaah banyak memakan korban.
Korban yang dimaksud adalah Korban Aqidah.
Orang-orang Filsafat cenderung membenarkan Pluralisme dan Liberalisme.
Realita ini dirasakan oleh semua Agama dan Agama Islam pada Khususnya.
Kejadian seperti ini dapat membawa penafsiran baru bahwa "Aqidah adalaah sesuatu yang didalamnya diperbolehkan tawar menawar"
Ini terjadi, karena Ilmu filsafat yang berkembang pada zaman plato tidak tercatat secara sempurna. sehingga perkembangannya kebanyakan disampaikan berdasarkan prasangka.

Kepiawaian Ilmu Filsafat ini dapat berdampak buruk bagi kita Ummat Muslim.
tidak sedikit veteran veteran Aqidah berpindah haluan ke Agama Filsafat yang cenderung memperbolehkan Ijtihad yang tidak terbatas.
termasuk dalam modivikasi ibadah yang sudah ternash.

untuk itu, kita sebagai manusia hendaknya menyaring pengetahuan yang ada, tidak sekedar dengan Logika.
melainkan dengan hati nurani yang bersih.
sehingga Ilmu filsafat yang ada tidak berdampak buruk bagi Aqidah, melainkan membawwa manfaat besar sebagaimana manfaatnya didalam dunia perpolitikan dunia..

Semoga Artikel ini bermanfaat...
Jangan lupa di Share...

pertumbuhan muballigh, dan penyebaran hadits dhaif

dewasa ini, di negara kita tercinta telah lahir banyak muballigh muballigh tersohor
hal ini membuat kita bangga sebagai ummat muslim yang tentunya juga berdomisili di NKRI
bila ditinjau dari segi geografis nya
Indonesia termasuk lahan subur di dalam dunia da'wah
maka...
tidak salah bila para cendikiawan (dalam hal ini sastrawan) mengatakan :
 -Indonesia itu negara yang bila di lempar batu, akan tumbuh tumbuhan yang subur

bagi saya, realita di atas adalah kabar gembira yang patut disyukuri
selain karena sistem demokrasinya, Indonesia juga dihuni oleh mayoritas kaum muuslim
maka wajar, bila Indonesia di klaim sebagai salah satu negara da'wah yang melahirkan cendikiawan cendikiawan muslim.
tak peduli dari kalangan sunni, syiah, mu'tazilah, atau bahkan liberal
karena substansinya mereka semua berijtihad dalam mempertahankan pendapatnya

namun sangatlah menyedihkan bila kelahiran para muballigh di negara ini dibaringi dengan semakin tumbuh suburnya penyebaran hadits dhaif, atau bahkan maudhu' dan munkar.
seorang sahabat pernah bertanya tentang pemakaian hadits yang tidak berstatus shohih atau hasan.
dengan mengucap bismillah saya menjawab:
 bahwa pemakaian hadits dhoif tidak diperbolehkan dalam menentukan satu objek hukum
Jelas jawaban saya tidak memuaskan, dikarenakan hadits dhaif atau maudhhu' yang banyak tersebar adalah seputar fadhillah.
nah!! bagaimana bila hadits dhaif yang dipakai berupa hadits yang berisikan fadhillah??

suatu waktu, saya bertanya kepada dosen-dosen di kampus.
jawabannya beragam.
ada yang memperbolehkan, ada pula yang tidak. namun tidak sedikit yang diam (Tidak menjawab)

ada juga sebuah cerita tentang sebuah hadits maudhu' yang masyhur.
pada kala itu, saya dan teman2 kampus sedang berdiskusi di kelas
dan diskusi itu, sama sekali tak berbuah kesepakatan.
salah seorang dosen mengatakan
Rasul pernah bersabda : Perbedaan dikalangan ummatku adalah rahmat.
bila ditinjau secara kontekstual, hadits ini jelas sangat berbahaya.
karena jika perbedaan adalah  rahmat, maka konsekuensinya persatuan adalah musibah.(salah satu Imam)
bagaimana dari sisi kemanfaatan??
dari sisi kemanfaatan, tergantung bagaimana kita menyikapinya.
sepanjang sejarah, hadits ini telah meredam pertempuran/perpecahan dikalangan ummat muslim. namun tak sedikit pula yang semakin terpecah belah karena mempertanyakan status dari hadits tersebut.

dari realita diatas, dapat disimpulkan bahwa pemakaian hadits dhaif adalah TIDAK BOLEH
bagi saya, pelarangan memakai hadits dhaif, bukan karena isinya. karena tidak sedikkit hadits dhaif yang isinya membawa manfaat.
So?? apanya?
yang tidak diperbolehkan adalah penyandarannya kepada Rasul SAW.
karena Rasul secara tegas menagatakan :
barang siapa yang berbohong atas namaku dengan sengaja, maka bersiaplah neraka sebagai tempat kembalinya.
 hadits diatas masyhur dan mutawattir secara makna, bahkan lafaz.

untuk itu, mari kita sama sama membenahi diri.
biala kita tahu, bahwa hadits yang akan dipakai tidak berstatus shahih atau hasan, maka jangan sesekali menyandarkannya kepada Rasul.

semoga artikel ini bermanfaat.
Barakallah..
dan jangan lupa di share...