الدىن و قواعده
Allah Swt. Berfirman : ان الدىن عند الله الا سلام
sesungguhnya agama yang disisi Allah itu adalah Islam
Agama adalah apa yang telah ditetapkkan Allah melalui kitab suci yang diturunkannya dan sunnah nabi-nabinya yang benar. baik berupa perintah, larangan, ataupun anjuran.
Imam Malik bin Anas berkata :
barang siapa yang mengadakan suatu bid'ah di dalam Islam sekalipun apa yang dibuat-buatnya mengandung kebaikan (dalam hal ini Ibadah), maka dia telah mengkhianati Risalah yang telah dibawa Muhammad SAW. karena Allah SWT. telah bersabda: .....الىوم اكملت لكم دينكم (hari ini telah aku sempurnakan bagi kalian agama ku).
Rasulullah SAW. telah bersabda : tidaklah aku tinggalkan bagi kalian suatu perkara, kecuali telah aku perintahhkan kepada kalian untuk mengerjakannya. dan tidak lah aku tinggalkan pada kalian suatu perkara yang apabila kalian mengada-adakannya, kecuali telah aku larang bagi kalian untuk mengerjakannya. (Thabrani)
dengan kata lain, Aqidah yang telah ditanamkan Rasul kepada Para sahabatnya adalah Aqidah yang lurus, yang tidak lagi ada tawar menawar di dalamnya. Ahli ushul juga berkata bahwa : Asal ibadah adalah larangan, kecuali ada perinttah untuk mengerjakannya.
dalam hal ini, sudah selayaknya kita sebagai ummat muslim berusaha untuk menjernihkan Agama dari perkara yang tidak pernah di ajarkann Rasul. disini penulis sama sekali tidak bermaksud untuk melarang pengambilan hukum melalui Ijtihad. namun, untuk hal Ibadah, Syari'at yang telah di Nashkan, saya rasa sudah cukuup.
Bagaimana jika ada suatu Ibadah yang tidak ada syari'atnya dalam Al-Qur'an dan Al-Hadits?
Jelas!! perkara seperti itu , lebih baik ditinggalkan. karena bahaya yang akan ditempuh bagi orang orang yang menjalankannya ada pada sisi Aqidahnya. berbeda Muammalah.
Ahli Ushul juga menerangkan bahwa Muammalah pada dasarnya adalah Mubah, hingga ada suatu Nash yang melarangnya. maka dari penjelasan itu, dapat disimpulkan bahwa Pengambilan hukum Ijtihad, terbatas dalam hal muammalah semata. dan bukan dalam Hal Ibadah.
Semakin zaman bergerak, maka semakin banyak pula Ibadah-Ibadah Palsu yang diada-adakan oleh oknum oknum tertentu. motifnya sangat beragam. ada yang ingin dipandang sebagai ulama, ada pula yang bermaksud untuk memuliakan kaumnya atau madzhab yang di anut, dan ada pula yang terjebak dalam Hadits-Hadits Dhaif atau palsu.
untu itu, kita sebagai ummat muslim, hendaknya saling menguatkan dan merangkul saudara-saudara kita yang hendak jatuh dalam lubang yang akan menghantarkannya kepada kesengsaraan akhirat yang tiada berujung.
Semoga Artikel ini dapat menambah wawasan kita mengenai Aqidah
dan semoga kita dapat lebih bisa lagi memfilter segala sesuatu yyang datang bukan dari Al-Qur'an dan Assunnah (dalam hal ini Ibadah)
\Barakallah...
0 komentar :
Posting Komentar